Pengenalan Pupuk

KATA PENGANTAR
            Puji syukur atas kehadiran Allah Swt karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Adapun judul laporan ini adalah “Pengenalan Pupuk” sebagai laporan praktikum Dasar Ilmu Tanah.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Kedua orang tua yang telah memberikan banyak dorongan moral dan material.
2.    Ibu Ir. Asritanarni Munar, M.P selaku Dosen penaggung jawab Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
3.    Bapak Yudha Andriansyah Putra, S.P, M.P selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
4.    Ibu Hilda Julia, S.TP,M.Sc selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
5.    Kakanda Rahmi Anaz,S.P selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
6.    Kakanda Ananda Fitriana Nainggolan selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
7.    Abangda Pinpin Toto Automi Harahap selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
8.    Abangda Muhamad Khairul Anwar selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
9.    Abangda Andre Giovan selaku Asisten Praktikum Dasar Ilmu Tanah
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.                                                                                                         Medan,   November  2015        
                                                                                                                        Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Pemupukan adalah kegiatan memberikan unsur hara tambahan nutrisi untuk tanah pada komposisi tanah. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara di dalam tanah agar tanaman yang ditanami dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah sebenarnya telah menyediakan berbagai unsur hara yang diperlukan tanaman. Unsur hara itu lama kelamaan akan berkurang karena akan terserap untuk memenuhi kebutuhan hidup tanaman. Jika kekurangan itu berlangsung secara terus menerus tanaman bisa kekurangan hara sehingga pertumbuhannya terganggu (Suptarini, 2001).
            Pupuk adalah sesuatu yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun nonorganik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk khususnya pupuk buatan dapat ditambahkan sejumlah material suplemen (Achmad, 1992).
            Unsur hara akan diserap oleh akar tanaman ditentukan oleh semua faktor yang mempengaruhi. Ketersediaan unsur hara akan memenuhi tanaman sampai unsur hara tersebut berada di permukaan akar. Faktor-faktor tersebut adalah faktor yang mempengaruhi ketersediaan unsur hara di dalam tanah dan pergerakannya menuju ke permukaan tanah. Larutan tanah merupakan pembawa unsur hara. Oleh karena itu pengarahan unsur hara di dalam tanah dan akan sampai ke permukaan akar ikut alirannya (Lily, 2004).
            Hara tersediakan dalam tanah seringkali menjadi faktor pembatas utama dalam penghasilan pertanaman. Tanpa pemberian pupuk kandang atau pupuk pabrik, penghasilan pertanaman bergantung pada jumlah hara yang disediakan oleh tanah dan yang disediakan oleh air hujan dan endapan debu. Jumlah seluruhnya tidak lebih daripada 10 kg ha1 N, dan K. Di beberapa tanah volkan kaya dan di tanah sawah yang ditumbuhi ganggang hijau-biru jumlah itu dapat lebih tinggi. Di tanah yang di tumbuhi gulma legum ada tambahan N sekadarnya oleh penyematan N. Dalam kebanyakan tanah N dan P selalu terdapat dalam jumlah minimum. Dalam tanah tropika yang lebih tua, mineral terlapukkan dapat menjadi sumber hara yang diperlukan berjumlah sedikit, itu pun kalau ada. Kadar bahan organik juga  rendah. Banyak tanah mempunyai kejenuhan basa yang rendah atau mengandung Al terlarut, garam terlarutkan, tertukarkan dalam jumlah yang meracun. Keharaan tanah dapat diperbaiki dengan jalan menambahkan pupuk alam (kompos, kandang, abu) dan pupuk pabrik (Indranada, 1994).
            Pupuk dapat mengandung hanya satu jenis hara esensial atau mengandung dua atau lebih hara esensial. Pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara esensial disebut dengan pupuk majemuk, pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama (nitrogen,fospat dan kalium) disebut pupuk lengkap unsur hara lainnya dapat pula ditambahkan pada pupuk lengkap ini dapat diberikan secara terpisah sesuai dengan hasil analisis dari tanah kalsium dan magnesium terkandung dalam kapur pertanian. Unsur-unsur hara yang lain seperti unsur boron, tembaga, besi, mangan, seng, khlorida biasanya diberikan dalam bentuk khlorida dari unsur-unsur tersebut (Hanafiah, 2010).    
Tujuan Praktikum
            Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal jenis-jenis pupuk, warna, bentuk, kadar persentasenya, rumus molekul dan kegunaannya.
Kegunaan Praktikum
            Adapun kegunaan praktikum ini yaitu :
1.    Bisa mengetahui jenis-jenis dan kandungan pupuk
2.    Sebagai syarat masuk di Praktikum Dasar Ilmu Tanah
3.    Menambah pengetahuan tentang pupuk



TINJAUAN PUSTAKA
            Pupuk dalam arti luas, termasuk semua bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan unsur-unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Baik organik maupun anorganik. Tetapi istilah pupuk biasanya berhubungan dengan pupuk buatan. Pupuk tidak berisi unsur-unsur hara tanaman dalam bentuk unsur seperti nitrogen, fosfor atau kalium, tetapi unsur tersebut ada dalam bentuk campuran yang memberikan bentuk-bentuk ion dari unsur hara yang dapat di absorsi tanaman (Lakitan, 1995).
            Penggunaan pupuk kandang sesungguhnya lebih aman dan lebih baik, akan tetapi pengadaannya seringkali mengalami kesulitan mengingat tidak semua petani ternak penghasil pupuk ini. Guna penyuburan tanah beserta segala macam tanaman yang tumbuh diatasnya pemupukan sangat diperlukan. Beruntunglah bahwa para ahli di Indonesia telah membangun dan menjalankan beberapa pabrik penghasil pupuk. Pupuk ini memenuhi kebutuhan tanaman, mengandung nitrogen (N), phospat (P) dan umumnya pula potash (K) dan karenanya disebut pupuk NPK (NPK Fertilizers). Proporsi dari ketiga bahan penyubur ini biasanya merupakan bahan campuran yang komposisinya menunjukkan suatu rangkaian angka seperti misalkan :25-25-5, dan ini berarti di dalam pupuk itu mengandung 25% Nitrogen, 25% phospat, dan 5% potash (Lingga, 1993).
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para pakar, ternyata bahwa pemupukan tanah dengan pupuk kandang (juga dengan kompos dan pupuk hijau) telah mengakibatkan tanah-tanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik dan daya pengikatan airnya menjadi lebih tinggi, sedangkan tanah-tanah berat menjadi lebih ringan dan sarang. Pupuk kandang berpengaruh terhadap keadaan kimia, fisik dan biologis tanah. Tanah-tanah yang produktivitasnya menurun karena bahan-bahan organik ikut terangkut dengan bagian tanah yang terkikis dan terhanyutkan, setahap demi setahap dapat dipulihkan kembali dengan kegiatan dan teraturnya pembenaman pupuk kandang ke dalam bagian tanah atau lapisan tanah yang masih tersisa. Perlu juga dengan kombinasi dengan kegiatan penyengkedan tanah atau pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur maksudnya agar pupuk kandang yang telah dibenamkan tidak mudah tercuci atau ikut hanyut sewaktu adanya aliran air permukaan. Pemulihan produktivitas tercapai apabila : (a) pupuk kandang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan fertilitas tanah karena banyak zat makanan yang terkandung padanya, (b) pupuk kandang dapat mempertinggi kadar humus, (c) memperbaiki struktur tanah, (d) mendorong kehidupan jasad renik, (e) sebagai sumber unsur-unsur mikro (Fe,Mn,B,Cu,Zn,Mo) yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Yuliarti, 2009).
            Salah satu penyebab kegagalan dalam menyuburkan tanah dengan pupuk ialah akibat salah pupuk. Pupuk itu semacam racun, sebab pupuk, khususnya pupuk buatan, tak lain dari bahan-bahan kimia yang diramu sedemikian rupa meniru zat yang dikandung tanah. Oleh sebab itu, cara pakainya, dosisnya dan khasiatnya harus diketahui dahulu secara benar sebelum memupuk. Celakanya hal-hal seperti ini yang sering tidak diperhatikan petani, akibatnya pupuk sering memberikan hasil yang aneh-aneh bagi tanah maupun tanaman. Ada tanaman yang tumbuh setelah di pupuk, tetapi tidak mau berbuah. Jikalau berbuah, tidak akan kuat bertahan sampai di panen (rontok). Seringkali pula terlihat tanaman berubah kekuningan dengan tanah mengering setelah diberi pupuk. Dan yang paling mengecewakan juga, tanaman yang diberi pupuk sama sekali tidak terjadi apa-apa (Buringh, 1991).
            Kotoran hewan dan kompos merupakan bahan pokok pupuk organik. Karena penyediaannya yang tidak teratur, biasanya penggunaannya hanya untuk tanaman yang betul-betul membutuhkan unsur hara atau dipergunakan untuk regenerasi ladang tandus, seperti contoh perbaikan lokasi diatas. Unsur hara dari kotoran manusia dapat di daur ulang dengan menggunakan jamban-pisang yaitu menanamkan anakan pohon pisang pada bekas lubang jamban, sehingga unsur dapat dimasukkan kembali dalam proses daur ulang biomassa dengan cepat dan aman (Heddy, 2010).
           



BAHAN DAN ALAT
Tempat dan Waktu
            Tempat Pelaksanaan Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Biologi Gedung F lantai 4 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jl. Muchtar Basri No. 03 Medan.
            Waktu Pelaksanaan Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2015 pada pukul 09.00 WIB sampai 11:00 WIB
Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan pada praktikum Pengenalan Pupuk adalah Pupuk Zinc Sulfat, Paten Kali, Christmas Island Rock Phospate (CIRP), Amofos,Urea, Dolomit, Bayfolan, Pupuk Kandang, SP36, Borate, Zwalvelzure Amoniak (ZA), NPK,MOP, Copper Sulfat Pentahidrat, dan Kompos.
            Alat yang digunakan dalam praktikum Pengenalan pupuk adalah toples plastik tempat/wadah pupuk, serbet, kain planel, dan alat tulis.



PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Sediakan pupuk yang akan diamati
2.      Perhatikan dan amati pupuk tersebut
3.      Tuliskan warna dan bentuk pupuk tersebut




HASIL PRAKTIKUM
No
Nama Pupuk
Warna
Bentuk
Kadar %
Rumus Molekul
Kegunaan
1
Zinc Sulfat
Kuning
Serbuk
Zn 36%
ZnSO4 H2O
1.      Sebagai nutrient suplement dalam pakan ternak
2.      Sebagai pupuk/fertilizer
3.      Sebagai fungisida
2
Paten Kali
Putih
Butiran
K2O 30%
S 12%
MgO 12%
K2SO4MgSO4
1.      Meningkatkan hasil tanaman
2.      Mengurangi serangan HPT
3.      Menstimulir serapan unsur hara lainnya
3
CIRP
Cokelat Muda
Butiran
P 36%
Ca(H2SO4)
1.      Memacu pertumbuhan akar
2.      Mempercepat pertumbuhan tanaman terutama pada titik tumbuh
3.      Mempercepat pertumbuhan bunga
4
Amofos
Putih
Butiran
A 21%
P 53%
NH4H2PO4
1.      Berperan dalam proses respirasi
2.      Penyusun asam nukleat
3.      Pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah
5
Urea
Putih
Serbuk
N 46 %
CO(NH2)2
1.       Membuat tanaman lebih hijau dan segar
2.       Menambah kandungan protein tanaman
3.       Mempercepa pertumbuhan

6
Dolomit
Cokelat Muda
Bubuk
MgO 21%
CaO 40%
CaMg(CO3)2
1.      menetralisir tanah yang sudah masam
2.      menahan keasaman yang ditimbulkan oleh pupuk urea
3.      Meningkatkan pH tanah
7
Bayfolan
Hijau
Cair
N 11%
P 8%
K 6%
NK2O(P2O3)2
1.      Memperbaiki kualitas buah, mempercepat dan menaikkan hasil


2.      Memberikan dengan cepat unsur hara yang diperlukan melalui daun
3.      Mempercepat pertumbuhan
8
Pupuk Kandang
Cokelat Tua
Solid
1.      Memperbaiki struktur tanah
2.      Meningkatkan kapasitas tukar katio
3.      Menambah kemampuan tanaman menahan air
9
SP 36
Abu-abu
Butiran
P2O5 36%
Ca(H2PO4)
1.     Memacu pertumbuhan akar dan sistim perakaran yang baik
2.     Memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji
3.     Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan
10
Borate
Putih
Bubuk
B 45%
B2O3 20 %
Na2O 35%
Na2B4O75H
1.    untuk mempercepat setiap reaksi kimia di dalam tubuh tanaman
2.    sebagai pembentuk tepung sari dan biji
3.    untuk pembentukan dinding sel dan biji
11
ZA(Zwalvezure Amonia)
Putih
Butiran
N 21%
S 24%
(NH4)SO4
1.    Meningkatkan produksi dan kualitas panen
2.    Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama dan penyakit
3.    Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
12
NPK
Merah Muda
Butiran
N 18%
P 22%
K 17%
NH4H2PO2KCl
1.    Membantu pertumbuhan vegetatif, terutama daun
2.    Membantu pertumbuhan akar dan tunas
3.    Membantu pembungaan dan pembuahan

13
MOP
Merah Batah
Serbuk
K 64%
KClH2O4
1.      membantu pembentukan protein dan karbohidra
2.      memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur
3.      sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit
14
Copper Sulfat Pentahidrat
Biru
Solid
Cu 23%
CuSO45H2O
1.      membantu pembentukan enzim dan vitamin
2.      mengandung nodulasi untuk fiksasi N oleh legum
3.      berperan dalam pembentukan klorofil
15
Kompos
Cokelat Tua
Solid
1.      1. Meningkatkan kesuburan tanah
2.      2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3.      3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah


 









PEMBAHASAN
            Dari hasil praktikum Pengenalan Pupuk di dapatkan empat jenis pupuk yakni jenis serbuk, butiran, bubuk, cair, dan solid. Terdapat juga pupuk majemuk dan pupuk tunggal. Masing-masing pupuk memiliki kandungan dan kadar hara yang berbeda jumlahnya.
Zinc sulfat adalah pupuk kimia yang mengandung seng (Zn) yang merupakan unsur hara mikro dengan kadar Zn sebesar 36% dengan warna kuning dan berbentuk serbuk, berdasarkan sifat kimianya pupuk ini termasuk pupuk anorganik dan berdasarkan pemberiannya termasuk pupuk akar. Adapun kegunaan pupuk zinc sulfat yaitu membantu pertumbuhan akusin, membantu pertumbuhan klorofil, dan membantu pertumbuhan karbohidrat pada buah. Terlalu banyak memupuk dengan seng sulfat akan mengakibatkan kelebihan seng pada tanah. Dampaknya adalah daun seperti terbakar , pucuk ranting mati, daun rontok dan pucuk akar menjadi rusak, buah akan rontok pada usia muda. Dan apabila kekurangan zinc sulfat akan menimbulkan gejala seperti keropos pada tanaman, daun tidak terbuka, bentuknya lebih kecil dan sempit, dan perkembangan buah tidak sempurna. Pada tanaman padi zinc sulfat maksimum diberikan sebesar 10-25 kg/ha.
Pupuk paten kali adalah pupuk kalium yang terbuat dari campuran bahan kalium oksida dan magnesium sulfat. Pupuk ini mengandung hara K2O sebesar 21% hingga 30% dan kandungan hara MgO sebesar 6% hingga 19,5%. Pupuk paten kali umumnya digunakan didaerah sub-tropis karena kandungan hara MgO nya yang cukup besar. Seperti diketahui bahwa tanah-tanah di daerah sub-tropis umumnya banyak kekurangan hara MgO. Pupuk ini berwana putih dan berbentuk butiran juga termasuk pupuk majemuk. Pupuk paten kali berguna untuk meningkatkan turgor tanaman, sebagai katalisator berbagai pertumbuahn enzim, menstimulir serapan unsur hara. Kelebihan kalium pada tanaman dapat mempengaruhi pernyerapan ion positif lainnya. Apabila kekurangan dapat membuat daun mengkerut, bentuk buah tidak normal. Jika digunakan sebagai pupuk dasar, dosis pemberiannya pada tanaman berkisar antara 40-50 gram setiap tanaman kemudian berikan lagi setelah 3 bulan masa tanam.
CIRP (Christmas Island rock phosphate) adalah adalah pupuk posfor berbentuk butiran halus yang sama-sama memiliki kandungan P2O5 berkisar antara 32% hingga 36%. Perbedaan antara pupuk Citrapos dan CIRP adalah jika pupuk Citrapos diproduksi dari bahan fosfat alam Yordania, sedangkan CIRP diproduksi dari batuan fosfat alam Pulau Chrismas (Christmas Island Rock Phosphate). Pupuk ini termasuk pupuk tunggal. Kegunaannya adalah dapat memamacu pertumbuhan akar dan mempercepat pertumbuhan tanaman dan bunga. Apabila pemberiannya berlebih dampaknya seperti pengelupasan Ca dan Mg terganggu, pertumbuhan tanaman terhambat, dan hama berproduksi. Sedangkan apabila kekurangan, gejalanya yaitu seperti tanaman menjadi kerdil, daun menyempit, daun terlalu hijau, dan produksi tanaman menurun. Pupuk ini mampu mengurangi kemasaman tanah dan meningkatkan pH tanah. Pemberian dosis pupuk tergantung pada jenis tanaman dan keadaan tanah, dosis maksimal pemberian pupuk fospat sebesar  185 sampai 275 gram setiap pohon pertahun.
Amonium fospat atau amofos mengandung 11% nitrogen dan 48% fospor. Merupakan pupuk yang lazim digunakan bagi tanaman sayuran dan bunga-bungaan. Hal ini karena amofos dapat dikembangkan menjadi diamofos yang mengandung nitrogen cukup tinggi. Pupuk ini berwarna putih, berbentuk  butiran dan termasuk pupuk majemuk karena meiliki 2 unsur hara. Apabila kelebihan pemberian pupuk fospat akan menyebabkan kelebihan unsur P, sehingga penyerapan unsur lain terutama unsur mikro terganggu namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman. Pupuk amofos memiliki kegunaan sebagai perangsang pertumbuhan akar-akar, pembentuk protein, membantu asimilasi,mempercepat pembungaan, dan mempercepat pemasakan biji.  Gejala yang ditimbulkan bila kekurangan pupuk ini adalah bunga gugur,mempengaruhi enzimatik oleh bakteri tanah seperti mikrobakteri, sistem perakaran terbatas, dan meperlambat pembungaan. Dosis pemberian pupuk ini berkisar antara 30-50 gram per tanaman, tergantung tanaman dan keadaan tanah.
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih dan termasuk pupuk tunggal dengan rumus kimia CO(NH2)2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen. Kelemahan pupuk urea adalah, tanah akan bersifat agak asam, penggunaan urea berlebihan dalam kurun waktu yang berdekatan akan mengurangi proses pertumbuhan kecambah dari suatu bibit dan mengurangi proses pertumbuhan kecambah dari suatu bibit dan mengurangi daya serap akar. Karena kandungan nitrogen yang tinggi, jika diberikan secara berlebihan pada tanaman maka warna daun pada tanaman terlalu hijau dan lemas, daun terlalu rimbun dan lambat pembungaannya, batang tanaman menjadi rapuh dan mudah patah, tanaman mudah roboh, produksi bunga dan buah menurun. Sedangkan apabila kekurangan pupuk ini akan menimbulkan gejala yaitu daun menguning, pertumbuhan lambat, dan perkembangan buah tidak sempurna. Pada tanaman padi pupuk N ini memiliki dosis maksimal pemberian yakni 40-50 kg/ha.
Pupuk dolomit adalah pupuk magnesium berkadar tinggi yang mengandung 21% magnesium dan 40% kalsium. Pupuk dolomit berwarna putih dan berbentuk serbuk, termasuk pupuk majemuk. Pupuk ini mampu menetralisirkan tanah yang sudah masam, menahan kadar keasaman yang disebabkan pupuk urea, meningkatkan pH tanah. Kelebihan pupuk ini adalah kemampuan melakukan pengapuran tanah masam, serta mensuplai unsur kalsium dan magnesium pada tanah. Penggunaan semua jenis pupuk kimia dalam jangka panjang akan dapat menurunkan kesuburan tanah dan merusak struktur tanah. Akibatnya akar  tanaman menjadi pendek, pertumbuhan terhambat, sehingga menyebabkan produktivitas tanaman menurun.  Dan apabila kekurangan adalah daun menjadi kecil, memutih, kekuningan atau kemerahan, pinggiran daun cokelat atau kemerahan, tebakar dan nantinya akan mati. Pupuk dolomit merupakan pupuk basa yang cocok diberikan pada pH tanah enam karena mampu mengurangi kadar kemasaman tanah. Dosis pemberian pupuk ini tergantung pada pH tanah dan jenis tanaman, untuk tanaman jagung dosisnya sekitar 10,25 ton/ha.
            Pupuk bayfolan merupakan pupuk anorganik makro dan mikro untuk pertumbuhan vegetatif (batang,daun dan cabang). Pupuk ini berwarna hiau dan berbentuk cair, merupakan pupuk majemuk. Bayfolan mengandung 11% nitrogen, 8% posfat, dan 6% kalium. Keunggulan pupuk ini adalah dapat Memberikan dengan cepat unsur hara yang diperlukan karena diberikan melalui daun. Kelemahan pupuk ini adalah karena di semprotkan pada daun maka dikhawatirkan  pupuk akan menguap dan tidak terserap semua oleh daun. Akibat yang disebabkan jika pemberian pupuk ini secara berlebih adalah daun tanaman terlalu lebat dan rimbun yang menyebabkan proses pembungaan menjadi lama, penyerapan unsur lain terganggu, dan pertumbuhan tanaman terganggu. Dan apabila kekurangan pupuk ini adalah daun tampak pucat dan proses pembungaannya melambat. Pemberian dosis terbaik pupuk ini pada tanaman cabai adalah sebanyak 1-2 cc L-1 air.
            Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Pupuk ini berwarna cokelat tua dan berbentuk solid. Hara dalam pupuk kandang tidak mudah tersedia bagi tanaman. Kesediaan hara sangat dipengaruhi oleh dekomposisi dari bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pupuk kandang antara lain disebabkan karena bentuk N,P serta unsur hara lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Kelemahan pupuk organik adalah lebih lambat responnya terhadap tanaman dan kandungan unsur hara yang terdapat di dalmnya sulit diprediksi, dapat menjadi faktor pembawa hama penyakit karena kandungan larva. Dosis pemberian pupuk kandang  pada  Tanaman berumur 1 – 4 tahun diberi pupuk kandang sebanyak 20 – 40 kg per pohon dan selanjutnya sebanyak  40 – 60 kg per pohon selama 1 tahun 
SP 36 berwarna abu-abu dan berbentuk butiran, merupakan pupuk tunggal, mengandung 36% posfor. Pupuk ini tidak higroskopis (larut dalam air) sehingga cepat tersedia. Unsur P berperan sangat penting bagi tanaman yaitu berperan dalam proses fotosintesis, respirasi, membantu mempercepat perkembangan akar, perkecambahan, serta berperan dalam pembelahan dan pembesaran sel. SP 36 merupakan pilihan dalam memenuhi posfor, karena mengandung posfor dalam jumlah makro. Kelebihan yang dimilikinya adalah kandungan hara fospor yang tinggi dan hampir seluruhnya larut dalam air, tidak mudah menghisap air sehingga dapat disimpan cukup lama. Sedangkan apabila kekurangan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lambatnya pemasakan pada buah dan produksi tanaman muda. Pemberian dosis pupuk tergantung pada jenis tanaman dan keadaan tanah, dosis maksimal pemberian pupuk fospat sebesar  185 sampai 275 gram setiap pohon pertahun
Pupuk borate adalah pupuk kimia berwarna putih dan berbentuk butiran, pupuk ini termasuk pupuk majemuk. Mengandung 45% boron dan 23% natrium yang dapat membantu mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh tanaman. Namun apabila kelebihan dalam pemberiannya akan menyebabkan tanaman tidak dapat menerima unsur-unsur lain, ujung daun kuning dan mengalami nekrosis. Sedangkan apabila kekurangan pertumbuhan daun muda melambat, perkembangan tanaman lambat, dan produksi tanaman minim atau sedikit. Aplikasi pemberian pupuk ini berbeda-beda setiap tanaman, namun pada tanaman jagung dosis yang diberikan berkisar antara 4-6 kg/ha.
                        Pupuk ZA (Zwalvezure amoniak) adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Wujud pupuk ini kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah dan termasuk pupuk majemuk. Pupuk ini mudah menyerap air (higroskopis) namun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat mudah larut dalam air sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Pupuk ZA mengandung 24% sulfat dalam bentuk sulfat dan 21% nitrogen dalam bentuk amonium. Kerugian pupuk ini adalah dapat bersifat racun bagi tanah jika pada tanah tanpa disertai kapur, tanpa adanya kapur, amonium sulfat akan bebas bereaksi dengan besi. Alumunium dan mangan membentuk racun besi. Kelebihan pupuk ini yakni mengakibatkan tanah bersifat asam, dengan demikian pupuk ini harus diberikan pada tanah yang bersifat basa. Apabila pemberian pupuk ini dilakukan secara berlebih akan menyebabkan daun gugur dan mudah rontok, daun mengering dan tanaman menjadi layu. Pada tanaman semangka biji pemberian pupuk ZA dilakukan pada usia 14 HST dengan dosis 10 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 400 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang.
Pupuk NPK adalah pupuk buatan yang berbentuk butiran yang mengandung unsur hara utama yaitu Nitrogen,Fosfor dan Kalium. Pupuk NPK merupakan salah satu jenis pupuk majemuk yang paling umum digunakan. Fungsinya yaitu Nitrogen untuk membantu pertumbuhan vegetatif, terutama pada daun. Fosfor membantu pertumbuhan akar dan tunas, Kalium membantu pembungaan dan pembuahan.  Nilai P dan K mewakili bentuk oksidannya dalam bentuk P2O5 dan K2O. Jumlah persentase kandungan pada pupuk NPK yaitu 18% Nitrogen, 22% Fospor dan 17% Kalium. Apabila pemberian pupuk ini berlebih akan menyebabkan warna daun terlalu hijau dan tanaman rimbun, sehingga pembungaan dan buah lambat, adenium akan bersifat sekulen karena mengandung banyak air akibatnya rentan pada penyakit dan mudah roboh, penyerapan unsur hara mikro terganggu, menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Sedangkan apabila kekurangan pupuk NPK akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, jumlah makanan sedikit, sistem perakaran terbatas, muncul bercak cokelat pada daun dan lama kelamaan akar menguning seperti tertular. Pemberian pupuk NPK pada tanaman semangka biji dilakukan pada usia 10 HST dengan dosis 5 gr/tanaman. Dilarutkan dengan 300 ml air dan dikocorkan pada pangkal batang.
Pupuk MOP merupakan sumber kalium bagi tanaman. Fungsi utamanya membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Pupuk ini berbentuk serbuk, termasuk pupuk tunggal dan mengandung kalium yang cukup tinggi sampai 64%.
Pemberian pupuk ini secara berlebih akan mengakibatkan penyerapan kalsium dan magnesium terganggu, pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman terdefisiensi dan akan mengurangi unsur nitrogen pada tanah. Sedangkan apabila kekurangan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, sehingga tanaman menjadi kerdil. Pupuk MOP termasuk pupuk hara jadi cocok diberikan pada tanah asam. Pada tanaman jerami pupuk ini diberikan maksimal 14-16 kg/ton.
            Copper sulfat pentahidrat merupakan pupuk kimia yang mengandung tembaga sulfat dengan kadar tembaga sebesar 23%. Pupuk ini berwrna biru, berbentuk solid dan termasuk pupuk tunggal. Tembaga adalah aktivator dan membawa enzim. Juga berperan membantu kehancuran fotosintesis. Apabila diberikan berlibihan maka tanaman akan tumbuh kerdil, percabangan terbatas, pembentukan akar terhambat, akar menebal dan berwarna gelap. Apabila kekurangan akan menyebabkan tanaman rentan terhadap penyakit, mengurangi peranan bakteri tanaman sebagai dekomposer dan tanaman akan menjadi kerdil. Dosis pemberian pupuk ini pada tanaman padi yakni 4-5 kg/ha.
            Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Pupuk kompos mampu memperbaiki kondisi fisik tanah dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun pupuk kompos memiliki unsur hara tetapi jumlahnya relatif dan sulit diprediksi. Pupuk ini dapat menggemburkan tanah, meningkatkan kemampuan tanah menahan air dan meningkatkan aktivitas biologi tanah. Kekurangan pupuk organik yaitu jumlah hara yang sedikit sehingga memrlukan pupuk yang banyak dibanding dengan pupuk kimia, respon tanaman terhadap pupuk lambat dan dapat membawa penyakit bagi tanaman karena merupakan sisa dari pembusukan. Dosis maksimum pemberian pupuk kompos pada tanaman ubi jalar adalah 15-20 ton/ha selama 1 tahun.



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Dari praktikum pengenalan pupuk dapat disimpulkan bahwa :
1.      Zinc sulfat dapat mengandung 36% Zn yang dapat digunakan melalui tanah atau daun. Apabila pemberian pupuk ini secara berlebihan akan dapat meracuni tanaman, berdasarkan sifat kimianya pupuk ini termasuk pupuk anorganik
2.      Paten Kali merupakan salah satu pupuk unsur hara sekunder yang mengandung 30%K2O, 12% S, dan 12% MgO. Pupuk ini berbentuk butiran dan termasuk pupuk majemuk.
3.      CIRP adalah pupuk Posfor yang berbentuk butiran halus, memiliki kandungan P2O5 berkisar antara 32% hingga 32%. Pupuk ini termasuk pupuk tunggal
4.      Amofos memiliki rumus kimia NH4 H2PO4 (mono amonium fospat) yang memiliki kadar unsur hara 11% N dan 42% Posfat. Pupuk ini termasuk pupuk majemuk
5.      Pupuk urea disebut pupuk nitrogen karena mengandung 46% nitrogen. Pupuk ini termasuk pupuk tunggal
6.      Dolomit memiliki rumus kimia CaMg (CO3)2. Pupuk ini mengandung sumber Ca 30% dan Mg 19% yang cukup baik untuk tanaman
7.      Bayfolan adalah pupuk cair yang pemberiannya pada daun. Mengandung 11% nitrogen, 8% posfor, dan 6% kalium, serta unsur hara mikro seperti besi,boron,kobalt,mangan, molibdenum, dan tembaga.
8.      Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang. Pupuk ini berwarna cokelat tua dan berbentuk solid. Hara dalam pupuk kandang tidak mudah tersedia bagi tanaman.
9.      SP36 merupakan pupuk posfat yang berasal dari  batuan posfat tambang. Mengandung 36% posfat.
10.  Borate adalah pupuk kimia berwarna putih, mengandung 45% boron dan 25% natrium yang membantu mempercepat reaksi kimia pada tanaman.
11.  ZA mengandung 24% belerang (dalam bentuk Sulfat) dan 21% nitrogen (dlam bentuk amonium). Pupuk ini berbentuk butiran kristal mirip garam dapur.
12.  Pupuk NPK adalah pupuk majemuk, mengandung 18% nitrogen, 22% posfor dan 17% kalium. Pupuk ini berbentuk butiran
13.  Kalium Klorida (KCl) termasuk pupuk tunggal, berbentuk serbuk. Mengandung unsur hara KCL 60%.
14.  Copper Sulfat Pentahidrat mengandung unsur tembaga 23% berbentuk solid dan termasuk pupuk tunggal
15.  Pupuk kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organik (tanaman maupun hewan). Pupuk kompos mampu memperbaiki kondisi fisik tanah dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun pupuk kompos memiliki unsur hara tetapi jumlahnya relatif dan sulit diprediksi

Saran                      
            Dalam praktikum Dasar Ilmu Tanah ini semoga kita dapat memahami atau mengerti tentang bagian atau pengetahuan mendalam tentang tanah dan pupuk yang dibutuhkan. Kita harus lebih serius dan belajar dengan sungguh-sungguh, sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang pupuk.



DAFTAR PUSTAKA
Achmad,1992. Mikrobiologi Tanah Hutan. IPB: Bogor
Buringh,P.1991.Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika Dan
           Subtropika.Gadjah Mada Univesity Press:Yogyakarta.
Hanafiah,K.A.2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Heddy,Suwarsono.2010.Agroekosistem.Raja Wali Press:Jakarta
Indranada,H.K.1994. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara:Jakarta.
Lakitan,B.1995.Hortikultura Teori Budidaya dan Pasca Panen. PT Raja Grafindo
           Persada:Jakarta.
Lily,A. 2004. Dasar Nutrisi Tanaman.Rineka Cipta: Jakarta.
Lingga,P.1993.Bertanam Ubi-Ubian.PT Penebar Swadaya:Jakarta.
Suptarini,E.2001. Membuat Tanaman Cepat Berbuah. Penebar Swadaya:Jakarta.
Yuliarti,N.2009.1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Andi Offset:
           Yogyakarta


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Penetapan Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang (Metode Alhricks)

Penetapan Kadar Air Tanah Kering Udara

Penetapan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Kebutuhan Alumunium Yand Dapat Dipertukarkan (Aldd)