Penetapan Kadar Air Tanah Kering Udara
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara fisik tanah
merupakan benda alami heterogen yang terbentuk dari partikel-partikel mineral
dan organik dari berbagai ukuran. Diantara partikel-partikel tersebut terdapat
pori-pori yang berisi air dan udara, dan mempunyai sifat-sifat serta perilaku
yang dinamik. Benda alami ini terbentuk oleh hasil kerja interaksi antar iklim
(i) dan jasad hidup (o) terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh
topografi (relief) tempatnya terbentuk (r) dan waktu (w), yang dapat digambarkan
dalam hubungan (Foth, 1990).
Daya potensial atau
kemampuan air mengukur adanya kekurangan air pada masa panen bisa dikaitkan
dengan status air dalam tanah. Aliran air pada keadaan tanaman dan tanah
sebagai satu sistem proporsional yang stabil terhadap kemampuan naik turunnya
air dan kebalikannya yaitu proporsional terhadap aliran dalam tahap cair dan
uap. Namun, model ini tidak berguna untuk menggambarkan perkembangan tanaman
yang kekurangan air karena adanya dominasi dalam tahap uap. Akibatnya, kemampuan
air terhadap daun terus dianggap sebagai variabel tergantung pada adanya
jawaban terhadap perubahan taraf aliran melalui sistem (ditentukan oleh kondisi
dan daun) dan terhadap aliran cairan air dalam sistem tanaman tanah. Dalam
tanah yang diberi air dengan baik, perubahan stabil harian dalam kemampuan air
daun terjadi terkait dekat dengan perubahan harian taraf kehilangan uap air
(Heddy, 2012).
Peranan utama air tanah
merupakan komponen utama tubuh tanaman, bahkan hampir 90% sel-sel tanaman dan
mikrobia terdiri dari air. Air yang diserap tanaman disamping berfungsi sebagai
komponen sel-selnya, juga berfungsi sebagai media reaksi pada hampir seluruh
proses metabolismenya yang apabila telah terpakai diuapkan melalui mekanisme
transpirasi, yang bersama-sama dengan penguapan dari tanah sekitarnya
(evaporasi) disebut evapotranspirasi. Dalam memproduksi biomass sangat banyak
dibutuhkan air, tergantung pada jenis tanaman, biasanya untuk setiap kg bobot
kering biomass yang diproduksi akan ditranspirasikan air sebanyak 500 kg
(nisbah transpirasi 500). Oleh karena itu, apabila dalam satu hektar tanah,
tanaman memproduksi biomass sebanyak 10 ton (4 ton gabah + 6 ton jerami), maka
selama hidupnya akan ditranspirasikan air sebanyak 500 x 10 ton = 5 juta ton
air atau 5 juta m2. Apabila umur tanaman ini adalah 100 hari berarti
setiap hari akan ditranspirasikan sebanyak 50 ton/ha (setara dengan 10 mobil
tangki berkapasitas angkut 5 ton) (Hanafiah, 2013).
Kelembaban atau kadar air
suatu tanah telah didefinisikan sebagai rasio dari berat air didalam pori-pori
tanah terhadap berat butiran tanah. Perbedaan telah dibuat antara penentuan
kadar air yang dilakukan di laboratorium lewat sejumlah contoh tanah yang
menunjukkan nilai pada suatu saat di lapangan. Nilai yang disebut terakhir ini
diberi nama kelembaban alamiah atau kadar air dari tanah dan diberi simbol WN.
Nilai kelembaban lapangan alamiah WN ini bervariasi tergantung pada lokasi
contoh tanah, yaitu pada atau dekat permukaan tanah, dalamnya, didasar danau
saat terjadinya hujan yang terakhir dan sebagainya. Jelas bahwa kadar air
contoh yang diambil dari tanah yang berada di bawah air tanah yang tetap
mungkin tidak akan berubah dari hari ke hari atau tahun ke tahun. Sebaliknya
contoh tanah yang berada didekat permukaan tanah atau diatas air tanah yang
tetap akan mempunyai kadar kelembaban alamiah yang berbeda-beda tergantung pada
faktor-faktor cuaca seperti temperatur, jumlah, lama dan saat turun hujan
terakhir dan lamanya periode kering
(Bowles, 1993).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kadar air yaitu evaporasi, tekstur tanah, serta bahan organik.
Tanah yang berlempung misalnya mempunyai kandungan air yang lebih banyak
dibandingkan tanah berpasir. Gerakan air dalam tanah akan mempengaruhi
keberadaan air di suatu tempat. Gerak kapiler pada tanah basah akan lebih cepat
daripada gerakan ke atas maupun ke sampingdalam kedalaman solum suatu tanah,
maka semakin besar kadar airnya (Mulyani, 1991).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengetahui dan menghitung kadar air tanah, dalam hubungannya
dengan pertumbuhan tanaman.
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan praktikum
Dasar Ilmu Tanah yaitu :
1. Bisa menentukan penetapan kadar air tanah kering
udara.
2. Sebagai syarat masuk di Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
3. Menambah pengetahuan tentang tanah.
2. Sebagai syarat masuk di Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
3. Menambah pengetahuan tentang tanah.
TINJAUAN PUSTAKA
Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air terikat
antara kapasitas lapang dan koefisien layu. Kadar air yang diperlukan untuk
tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan berbagai profil tanah yang
dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi untuk kebanyakan mendekati titik
layunya, absorsi air tanah oleh tanaman kurang begitu cepat dapat
mempertahankan pertumbuhan tanaman. Penyusutan untuk menjaga kehilangan air
diatas titik layunya telah ditunjukkan dengan baik (Jordan, 1994).
Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang
terdapat di dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah yang membentuk itu dalam
retak-retak dari batuan. Yang terdahulu disebut air lapisan yang terakhir
disebut air celah (fistur water). Lapisan yang dapat dilalui dengan mudah oleh
air tanah seperti lapisan pasir atau lapisan kerikil disebut lapisan permeabel.
Lapisan yang sulit dilalui air tanah seperti lapisan lempung atau lapisan silt
disebut lapisan kedap air (aquiclude) dan lapisan yang menahan air seperti
lapisan batuan (Mori, 1993).
Penetapan kadar air total tanah yaitu peristiwa pemanasan
dapat menimbulkan berat tetap. Untuk pengerjaan analisa penetapan kadar air
total diperlukan alat-alat seperti botol timbang gelas tertutup, oven atau
tanur pengering, alat penimbang, desikator dan lain-lain yang diperlukan.
Pengerjaan yang dilakukan adalah botol timbang gelas (yang tertutup )
dikeringkan dalam oven sampai temperatur menunjukkan 1050 C, lamanya
pengeringan ini sekitar 30 menit. Kemudian tempatkan dalam desikator selama 45
menit untuk didinginkan, dan setelah pendinginan ini botol timbang tersebut
ditimbang sampai per sepuluh miligram. Selanjutnya botol timbang tadi
dimasukkan contoh tanah sebanyak 5 gram. Botol tanah yang berisi contoh tanah
selanjutnya dimasukkan ke oven dengan temperatur 1050 C untuk
pengeringan kembali, perlakuan ini dilakukan selama 3 jam, setelah itu
didinginkan lagi dalam desikator selama 45 menit. Setelah masa pendinginan ini
ditimbang lagi dalam keadaan botol harus tertutup agar isi botol timbang tidak
berpengaruh oleh pengabsorsian uap air dari udara (Sutedjo, 1990).
Disamping mineral dan unsur-unsur hara pupuk organik,
tanah mengandung udara bersama air tanah menempati rongga berpori-pori tanah.
Volume udara tanah bervariasi sangat luas. Jumlah rongga berpori-pori dalam
tanah berkisar antara 30% dan 50%. Semakin halus tekstur tanah semakin besar
pula juga jumlah rongga-rongga berpori-porinya mungkin mencapai 40% dari volume
tanah lempung atau tanah liat, hal ini biasa bervariasi antara 47% dan 52%.
Sebagian dari jumlah ini ditempati oleh air sambil meninggalkan hanya sebagian
dari ruang berpori-pori untuk udara. Kandungan udara berkurang sejalan dengan
kepadatan dan kedalaman tanah (volume udara) juga menipis apabila dalam kadar
air bertambah dan menghilang pada permukaan air permanen (Soemarwoto, 1991).
Tanah
sangat penting artinya bagi usaha pertanian karena kehidupan dan perkembangan
tumbuh tumbuhan dan segala mahluk hidup di dunia sangat memerlukan tanah. Akan
tetapi arti penting ini kadang-kadang diabaikan oleh manusia, sehingga tanah
tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Tanah menjadi gersang dan dapat
menimbulkan berbagai bencana, tidak lagi menjadi sumber bagi segala kehidupan.
Bagi usaha pertanian tanah mempunyai arti sangat penting selain iklim dan air.
Segala tumbuh tumbuhan dan hasilnya yang sangat penting diperlukan bagi
pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia sepanjang masa akan sangat
tergantung pada keadaan tanah selain iklim dan air (Andi, 2002).
BAHAN DAN ALAT
Tempat dan Waktu
Tempat Pelaksanaan Praktikum ini
dilakukan di Laboratorium Biologi Gedung F lantai 4 Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara Jl. Muchtar Basri No. 03 Medan.
Waktu Pelaksanaan Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 6 Oktober 2015 pada pukul 09.00 WIB
sampai 11:00 WIB
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum
Penetapan Kadar Air Tanah Kering Udara yaitu Tanah 20 gram.
Alat
yang digunakan pada praktikum Penetapan Kadar Air Tanah Kering Udara yaitu Alat
Tulis, Kain lap, Kain flanel, Pisau Lipat, Cawan, Timbangan analitik,
Kalkulator,Desikator, Stopwatch, dan Oven.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.
Timbanglah 20 gram tanah kering udara dan masukkan ke
dalam cawan timbang
2.
Masukkan cawan tadi ke dalam oven selam 30 menit pada
temperatur 1200C.
3.
Kemudian, keluarkan dari oven dan masukkan ke desikator
pendingin selama 10 menit, lalu timbang beratnya dan ini merupakan berat tanah
kering oven.
4.
Perhitungan :
Misalkan berat tanah kering udara (BTKU) = 20 gram
Berat tanah kering oven (BTKO) = x gram
Maka :
KA=
X 100%
HASIL PRAKTIKUM
Diketahui
:
BTKU : 20 gram
BTKO : 22,37 – 3,45 gram = 18,92 gram
Berat Cawan : 3,45 gram
Ditanya
: KA.............?
Jawab
KA=
X 100%
=
X 100 %
=
X 100%
= 0,057 X 100%
= 5,7%
= 5,7%
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum
yang telah dilakukan pada penetapan kadar air tanah kering udara pada
Praktikum Dasar Ilmu Tanah didapatkan kadar airnya yaitu 5,7%. Dimana kadar air
tanah memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar pada pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, dengan kadar air tanah ideal yaitu 25% maka tanah hasil
praktikum kurang bagus untuk ditanami. Dalam pertanaman jika kadar air kering
udara hanya 5,7% maka pertanaman akan banyak memerlukan air, perlu adanya
sistem yang membantu menstabilkan kadar air tanah tersebut, yaitu dengan
melakukan irigasi, baik irigasi permukaan, irigasi lapisan bawah maupun dengan
teknik springkle, pada sisi lain penanaman jenis dan varietas tanaman pada
kadar air kering udara 5,7% harus ditentukan untuk membantu pertumbuhan tanaman
tersebut agar tumbuh menjadi lebih baik dan stabil. Dua fungsi yang saling
berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yang memperoleh air dalam tanah dan
pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh
tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan
meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan
curah hujan sepanjang tahun. Manfaat mengetahui kadar air tanah yaitu untuk
mengetahui proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah yaitu reaksi yang
mempersiapkan hara yang larut bagi pertumbuhan tanaman. Tanah-tanah bertekstur
liat, karena lebih halus maka setiapa satuan berat mempunyai luas permukaan
yang lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara
lebih tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia tanah
dibanding bertekstur kasar. Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang
berarti pada jumlah air yang dapat di absorsi dengan efisien tumbuhan dalam
tanah. Kelakuan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan
adalah faktor tumbuhan yang berarti. Kemampuan tanah dapat menahan air antara
lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar
mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Dari hasil yang diperoleh diketahui kadar air tanah
kering udara yaitu 5,7%
2.
Air tanah adalan semua air yang terdapat pada lapisan
mengandung air dibawah permukaan tanah, mengisi ruang pori batuan.
3.
Kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan
dengan oven bersuhu 1200C selama 30 menit hingga diperoleh berat
tanah kering tetap.
4.
Jumlah air yang diperoleh tanah bergantung pada kemampuan
tanah menyerap air.
5.
Kadar air kering udara sebesar 5,7% berarti bahwa tanaman
banyak memerlukan air
6.
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti
pada jumlah air yang dapat di absorsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah
Saran
Dalam praktikum Dasar Ilmu tanah ini semoga kita dapat
memahami atau mengerti tentang bagian atau pengetahuan mendalam tentang tanah
dan kadar air dalam tanah. Sehingga kita bisa mendapatkan pengtahuan yng
belebih luas lagi tentang kadar air
tanah dan pengaruhnya terhadap dunia pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Andi.2002.
Pengolaan Sumber Daya Tanah Dan Air.Erlangga:Jakarta.
Bowles,J.E.1993.
Sifat-Sifat Fisis Dan Geografis Tanah.Erlangga:Jakarta.
Foht,Henry
D.1990.Ilmu Tanah.Penerbit Rineka Cipta: Jakarta.
Hanafiah,K.A.2013.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah.PT Raja Grafindo Persada:Jakarta.
Heddy,S.2012.Agroekosistem.PT.Raja
Grafindo Persada:Jakarta
Jordan.1994.Fungsi-Fungsi
Tanah.Penerbit Gajah Mada University Pers:
Yokyakarta.
Mori,K.dkk.1993.
Hidrologi Untuk Pengairan.PT.Pradnya Pramita:Jakarta.
Soemarwoto.1991.
Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri.
CV Rajawali:Jakarta.
Sutedjo,M.dkk.1990.Analisa
Tanah Air Dan Jaringan Tanaman.Rineka Cipta:
Jakarta
Comments
Post a Comment