Jamur Ganoderma (Ganoderma boninense)
Pengertian
G.
boninense merupakan jamur patogen yang dapat menyebabkan penyakit busuk
pangkal batang dan merupakan penyakit penting pada tanaman kelapa sawit di
Indonesia (Semangun, 2006). Secara sistematika G. boninense tergolong
ke dalam kingdom: Fungi atau Mycota, fylum: Basidiomycota, kelas:
Basidiomycetes, ordo: Polyporales, famili: Polyporaceae, divisi: Eymycophyta,
genus: Ganoderma dan spesies: boninense (Yanti dan Susanto, 2004).
Secara mikroskopis basidiospora G. boninense adalah uniselular,
haploid, berbentuk ellipsoid, bujur atau truncate. Jing (2007) melaporkan
bahwa massa spora G. boninense berwarna pirang kekuningan. Panjang
basidiospora adalah 7,1-13,8 μm dan lebar 4,8-8,3 μm.
Penyakit ini telah menimbulkan kematian sampai 50% dari populasi tanaman
di beberapa kebun kelapa sawit di Indonesia, sehingga mengakibatkan penurunan
produksi kelapa sawit per satuan luas (Turner, 1981). Semangun (2008)
menyatakan bahwa di Sumatra Utara, kebun kelapa sawit yang setengah umur (±
berumur 15 tahun) kadang-kadang setengah dari pohonnya mati. Gurmit
(1990)dalam Jing (2007) juga melaporkan bahwa penyakit ini dapat
menimbulakn kematian hingga 85% populasi tanamankelapa sawit pada umur 25
tahun.
Mekanisme Infeksi
Infeksi
jamur Ganoderma di lapangan berawal dari adanya persentuhan
akartanaman yang sehat dengan jaringan akar tanaman yang telah terserang di
dalam tanah atau batang kelapa sawit yang telah terinfeksi
jamur Ganoderma yang dibiarkan membusuk di kebun (sebagai sumber
inokulum Ganoderma) di mana jamur Ganoderma masih hidup sebagai
saprofit.
Untuk suksenya penetrasi
dan degradasi akar sehat yang utuh, produksi sebuah susunan enzim-enzim
pendegradasi dinding sel sangat dibutuhkan untuk melakukan penetrasi jaringan
akar yang terluar yang tersusun atas polimer selulosa yang kuat, lignin dan
suberin. Aktifitas enzim oleh jamur G. boninense yang sesuai untuk
lignin dan keseluruhan polimer utama lainnya dari penyusun dinding sel
terdeteksi bersama dengan efeknya pada komposisi dinding inang selama infeksi G.
boninense. Satu bulan setelah inokulasi pemutihan pada akar tampak jelas
mengikuti miselium yang mungkin mencerminkan kerusakan oksidatif lignin(Cooper,
1984 dan Rees, 2006 dalam Cooper and Rees, 2011).
Di bagian akar, miselium
jamur Ganoderma berada dalam sel empulur, korteks, endodermis
perisikel dan parenkima (Idris & Ariffin, 2003). Jamur ini akan menginfeksi
dan bergerak dalam akar menuju ke pangkal batang tanaman kelapa sawit.
Gejala Serangan
gejala awal yang
ditimbulkan jamur ganoderma adalah penyakit sulit di definisikan di karenakan
oleh perkembangannya lembut dan gejala yang utama di tunjukkan terhambatnya
pertumbuhan. warna daun mejadi hijau pucat dan busuk pada batang tanaman.
gejala serangan ganoderma boninense dapat menurunkan produksi tanaman
sakit karena batang sawitnya akan mati dan lapuk dikarenakan di topang oleh
jamur tersebut. pada tanaman yang di tanam tetapi belum menghasilkan gejala
awal di tandai dengan penguningan daun terbawah di ikuti dengan nekrosis yang
menyebar ke seluruhan daun. pada tanaman dewasa, semua pelepah menjadi pucat,
semua daun dan pelepah mengering. daun tombak tidak membuka atau membuat terjadinya
akumulasi daun tombak dan suatu saat tanaman akan mati. Dapt di asumsikan jika
gejala pada daun terlihat, maka setengah batang bawah pada tanaman kelapa sawit
telah hancur yang disebabkan oleh jamur ganoderma yang menjadi parasit dan
penyakit bagi tanaman.
Iya kak
ReplyDelete