MENGIDENTIFIKASI DAN MENANGGULANGI ISU LINGKUNGAN GLOBAL, NASIONAL, DAN LOKAL

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.
Keseimbangan lingkungan tidak statis, artinya dapat terjadi penurunan atau kenaikan populasi tiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen biotik. Perubahan komponen biotik dan abiotik dalam batas-batas tertentu tidak mengganggu keseimbangan lingkungan.
Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya lentingnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena alam maupun aktivitas manusia dan karena pencemaran lingkungan seperti yang terjadi selama ini didaerah Indonesia
Pencemaran lingkungan merupakan masalah bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjaga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernapasan manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.




B.     Tujuan
1.      Agar kita dapat mengetahui isu lingkungan global, nasional, dan Lokal
2.      Menyadarkan pembaca tentang pentingnya alam bagi kehidupan
3.      Dengan kita mengetahui damapak kerusakan lingkungan maka kita diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan tersebut

C.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu isu lingkungan Global
2.      Apa itu isu Lingkungan Nasional
3.      Apa itu isu lingkungan Lokal
4.      Apa dampak lingkungannya
5.      Penyebab dampak lingkungan
6.      Bagaimana cara menanggulanginya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Isu Lingkungan Global

     Dalam belajar perspektif global menyadarkan pada kita semua bahwa tanggung jawab untuk memelihara bumi dan isinya ini merupakan tugas kita semua. Segala masalah yang ada di sekitar kita seperti : penipisan lapisan ozon, pemanasan global, penggundulan hutan, polusi, semakin langkanya spesies tanaman maupun hewan, krisis energi dan sebagainya. Prof. Lester R. Browen seorang peneliti yang sangat prihatin terhadap permasalahan lingkungan hidup dunia menyatakan bahwa pengeksplotasian alam dengan memakai bantuan teknologi terutama industri sudah saatnya untuk dihentikan dan mereka harus membayar hasil yang diperoleh.
Permasalahan lingkungan hidup berkaitan dengan kenyataan-kenyataan bahwa :

·         Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa faktor (kelompok) seperti negara-negara dan perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan menglola sumber daya alam tersebut.
·          Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
·         Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan ancaman yang harus dihadapi bersama juga.
Kemajuan teknologi telah memungkinkan umat manusia untuk mengeksploitasi alam ini. Contohnya bila tidak diketemukan mesin penggergaji kayu pasti kerusakan hutan tidak akan separah sekarang ini. Kemampuan kampak untuk menebang kayu tidak mampu menandingi mesin penggergaji.
 Salah satu masalah lingkungan adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan sosial ekonomi saat ini, berupa produksi skala besar, konsumsi skala besar, limbah skala besar, dan dari limbah kemudian timbul masalah pada bumi berupa perpindahan limbah beracun dari negara maju ke negara berkembang.
Masalah lingkungan dapat berakibat pada rusaknya lingkungan alam yang berharga seperti hutan, sungai, pantai dan lain-lain, selain dapat merusak keragaman hayati yang sangat penting untuk manusia. Karena itu perlu upaya yang terkoordinasi secara internasional untuk menghadapi masalah ini. 
1.      Pemanasan Global
Saat ini masalah lingkungan yang paling menarik perhatian adalah pemanasan global. Bumi menerima energi yang dipancarkan oleh matahari dan menjadi hangat, dan menjadi dingin karena melepaskan energi ke ruang angkasa. Apabila energi berada dalam keseimbangan maka suhu bumi juga akan tetap dan stabil. Tetapi jika konsentrasi gas di udara (gas rumah kaca) yang berfungsi mencegah lepasnya energi ke ruang angkasa meningkat, maka terjadilah ketidakseimbangan dan suhu permukaan bumi akan meningkat. Peningkatan suhu ini menyebabkan perubahan iklim dan meningkatnya permukaan air laut. Perubahan tersebut memberikan efek yang besar pada dasar eksistensi manusia seperti misalnya ekologi. Inilah yang disebut masalah pemanasan global. IPCC dengan WMO sebagai forum diskusi tingkat pemerintah mengenai masalah pemanasan global bersama United Nations Environmental Programs (UNEP) melaporkan bahwa 64% di antara gas rumah kaca adalah CO2. Oleh karena sekitar 80% jumlah CO2 yang dihasilkan berasal dari konsumsi bahan bakar fosil, maka pengurangan CO2 menjadi topik yang penting. Sudah terlihat bahwa pemanasan global berakibat pada meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca meningkatnya suhu rata-rata bumi dan meningkatnya permukaan air laut. IPCC dalam laporan keduanya berdasarkan data pada tahun 1995, mengakui bahwa pemanasan global telah terjadi akibat dari efek artifisial karena meningkatnya emisi gas rumah kaca sejak terjadinya revolusi industri.
a.       Peningkatan Konsentrasi Gas Rumah Kaca
Konsentrasi gas rumah kaca di udara konstan pada masa sebelum revolusi industri di pertengahan tahun 1700-an, kemudian meningkat sesudah revolusi industri, dan meningkat sangat pesat pada akhir-akhir ini. Menurut IPCC, konsentrasi CO2 pada masa sebelum revolusi industri sebesar 280 ppmv menjadi 358 ppmv pada tahun 1994 (ppmv = satu per sejuta bagian, perbandingan volume). Penyebabnya adalah sebagian besar sebagai akibat dari aktivitas manusia yang sebagian besar adalah karena pemanfaatan bahan bakar fosil, perubahan pola penggunaan tanah dan pertanian.
b.      Perubahan Iklim dan Peningkatan Permukaan Air Laut
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan meningkatkan suhu rata-rata bumi, dan peningkatan suhu udara membuat permukaan air laut meningkat melalui pemuaian air laut, pelelehan es di kutub atau di gunung tinggi. Sejak memasuki abad ini, dari data diketahui jumlah gunung es semakin berkurang, dan terlihat adanya perubahan yang dapat menjadi masalah serius seperti gejala suhu tinggi ekstrim, meningkatnya kemungkinan banjir dan kekeringan. Menurut IPCC, suhu bumi rata-rata meningkat 0,3 – 0,6 oC sejak akhir abad 19 dan permukaan air laut meningkat 10 – 25 cm selama 100 tahun terakhir. Diperkirakan pada tahun 2100 suhu udara rata-rata seluruh bumi meningkat 2 oC dibanding tahun 1990, permukaan air laut akan naik 50 cm, dan sesudah tahun itupun suhu akan terus meningkat. Selain itu, walaupun misalnya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dapat dihentikan sampai akhir abad 21, diperkirakan bahwa peningkatan suhu dan meningginya air laut akan terus berlanjut.
Peningkatan permukaan air laut dan iklim yang menjadi ekstrim menimbulkan kekhawatiran meningkatnya banjir dan gelombang pasang di daerah pantai. Misalnya permukaan air laut meningkat 50 cm, jika tidak dilakukan tindakan pencegahan maka populasi dunia yang rentan terhadap gelombang pasang diperkirakan akan meningkat dari jumlah saat ini 46 juta orang menjadi 92 juta orang.
c.       Iklim Abnormal
Akibat peningkatan suhu rata-rata bumi, tempat turun hujan menjadi berubah, diperkirakan curah hujan dan kekeringan menjadi ekstrim, dan kemungkinan terjadinya badai meningkat. Akhir-akhir ini, iklim abnormal berupa suhu tinggi yang tidak biasa, banjir, kekeringan, dan lain-lain, terlihat di setiap tempat di dunia, dan manusia didorong untuk memiliki perhatian terhadap hubungan antara meningkatnya bencana alam dan pemanasan global.
d.      Efek Terhadap Kesehatan
Akibat meningkatnya suhu rata-rata bumi, penderita penyakit menular seperti malaria, demam kuning, dan lain-lain akan meningkat. Menurut IPCC, diperkirakan dengan meningkatnya suhu 3,5 oC saja ada peningkatan penderita malaria sekitar 5 – 8 juta orang per tahun.
e.        Efek Terhadap Ekologi
Menurut IPCC, apabila iklim abnormal dan peningkatan kerusakan tidak dipikirkan, dengan anggapan pasokan bahan pangan di seluruh dunia ada dalam keadaan seimbang, akan terjadi perbedaan pasokan yang sangat besar antara satu tempat dengan tempat lain karena ada wilayah yang mengalami peningkatan produksi dan ada wilayah yang mengalami penurunan produksi. Di daerah tropis dan sub-tropis, di satu sisi ada peningkatan populasi, jumlah produksi bahan pangan berkurang, ada bahaya meningkatnya kelaparan dan pengungsian di wilayah miskin yang mencakup wilayah kering dan setengah kering.
2.      Kerusakan Lapisan Ozon
Apabila freon yang merupakan bahan kimia artifisial terlepas ke udara dan mencapai stratosfir (ruang 10 – 50 km di atas tanah), maka ia akan menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon di stratosfir, dan hal ini menjadi masalah di tahun-tahun terakhir ini. Karena lapisan ozon berfungsi sebagai penyerap sebagian besar sinar ultra violet yang berbahaya bagi manusia, maka apabila lapisan ozon rusak jumlah sinar ultra violet yang mencapai bumi akan meningkat dan ini akan memberikan efek buruk kepada kesehatan manusia dan ekologi. Meningkatnya jumlah sinar ultra violet yang mencapai bumi menimbulkan kekhawatiran terhadap efek buruk pada kesehatan manusia seperti kanker kulit, katarak, menurunnya kekebalan dan efek buruk terhadap tumbuhan darat dan ekologi air. Akhir-akhir ini mulai terlihat gejala yang disebut lubang ozon, yaitu menipisnya lapisan ozon di stratosfir di atas kutub selatan dan pada tahun 1998 lubang ozon yang terjadi adalah yang terbesar dibanding masa-masa sebelumnya. Kecenderungan berkurangnya lapisan ozon terjadi hampir di seluruh dunia kecuali wilayah tropis.
3.      Hujan Asam
Hujan asam adalah air hujan, embun dan salju yang memiliki tingkat keasaman tinggi (pH rendah) akibat terlarutnya asam sulfat dan asam nitrat. Ini disebabkan terutama karena emisi SOx dan NOx dari pembakaran bahan bakar fosil ke udara. Akibat hujan asam ini air di atas bumi seperti air danau dan air sungai menjadi asam, dan ini akan memberikan pengaruh kepada pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya alam, memberikan pengaruh kepada berbagai jenis ikan, memberikan pengaruh kepada hutan karena tanah menjadi asam, juga secara langsung menempel pada bangunan kayu atau warisan budaya yang menyebabkan rusaknya bangunan tersebut. Jadi, rentang pengaruhnya luas. Hujan asam bisa mencapai wilayah 500 – 1000 km dari sumber lepasan materi penyebab hujan asam, dan karena itu salah satu karakteristiknya adalah bahwa gejala ini melingkupi wilayah yang luas, melampaui batas-batas negara.
Di Amerika dan Eropa di mana hujan asam sudah lebih dahulu menjadi masalah, terdapat laporan mengenai air danau yang menjadi asam, berkurangnya luas hutan, matinya ikan-ikan, dan lain-lain akibat hujan asam. Laporan mengenai hal ini juga terdapat di Jepang. Hujan asam yang sebelumnya menjadi masalah di negara-negara maju, kini juga semakin menjadi masalah besar di negara-negara berkembang akibat industrialisasi.
Oksidan fotokimia (Photochemistry Oxidant)
Oksidan fotokimia adalah polutan primer berupa NOx dan hidrokarbon (HC) yang dilepaskan dari pabrik dan kendaraan bermotor. Setelah menerima sinar matahari akan mengalami reaksi fotokimia berubah menjadi materi sekunder berupa ozon, dan ini menjadi penyebab terjadinya kabut fotokimia (photochemistry smog). Oksidan fotokimia memiliki sifat pengasaman yang tinggi, dalam konsentrasi tinggi memberikan rangsangan pada mata atau tenggorokan, memberikan pengaruh kepada organ pernafasan, dan juga kepada produk pertanian.
Penyebab dan dampak lingkungannya:
  1. Pemanasan Global : Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan biogeofisik : pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian. Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit
  2. Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan kematian pada hewan liar, dll.
  3. Hujan Asam : Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam. Dampaknya : proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada kulit, sistem pernafasan, menyebabkan pengasaman pada tanah.
  4. Pertumbuhan populasi : pertambahan penduduk dunia yang mengikuti pertumbuhan secara ekponsial merupakan permasalahan lingkungan. Dampaknya: terjadinya pertumbuhan penduduk akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan sumber daya alam dan ruang.
  5. Desertifikasi : merupakan penggurunan, menurunkan kempampuan daratan. Pada proses desertifikasi terjadi proses pengurangan produktifitas yang secara bertahap dan penipisan lahan bagian atas karena aktivitas manusia dan iklim yang bervariasi seperti kekeringan dan banjir. Dampak : awalnya berdampak local namun sekarang isu lingkungan sudah berdampak global dan menyebabkan semakin meningkatnya lahan kritis di muka bumi sehingga penangkap CO2 menjadi semakin berkurang.
  6. Penurunan keaneragaman hayati : adalah keaneragaman jenis spesies makhluk hidup. Tidak hanya mewakili jumlah atau sepsis di suatu wilayah, meliputi keunikan spesies, gen serta ekosistem yang merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Dampaknya: karena keaneragaman hayati ini memeliki potensi yang besar bagi manusia baik dalam kesehatan, pangan maupun ekonomi
  7. Pencemaran limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): bahan yang diindentifikasi memiliki bahan kimia satu atau lebih dari karasteristik mudah meledak, mudah terbakar, bersifai reaktif, beracun, penyabab infeksi, bersifat korosif. Dampak : dulunya hanya bersifat lokal namun sekarang antar negara pun melakukan proses pertukaran dan limbanya di buang di laut lepas. Dan jika itu semua terjadi maka limbah bahan berbahaya dan beracun dapat bersifat akut sampai kematian makhluk hidup.
B.      Isu Lingkungan Nasional

Isu lingkungan nasional yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak  dalam skala nasional. Beberapa  isu lingkungan nasional yang sering dibicarakan antara lain adalah mengenai pencemaran lingkungan baik di tanah, udara maupun di air, efek rumah kaca,Penggundulan hutan dan Sampah.
Dampak dari kemajuan industri dan teknologi dapat dirasakan langsung maupun tidak langung. Dirasakan langsung apabila kegiatan industri dan teknologi tersebut dapat dirasakan langsung oleh manusia. Dampak langsung yang bersifat positif contohnya kegiatan industri dapat berjalan cepat dan mudah sebab dilakukan dengan teknologi canggih, contoh lain alat komunikasi dan transportasi di masa kini sudah cepat dan mudah sebab kemajuan dari teknologi. Dampak langsung yang bersifat positif memang diharapkan oleh manusia, tetapi dampak langsung ini juga memiliki sifat yang negatif. Dampak langsung yang negatif di hindari atau dikurangi, sebab dapat merugikan kualitas hidup manusia.
1.      Pencemaran Air
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Meningkatnya kandungan nutrient dapat mengarah pada eutrofikasi.  Sampah organik seperti air comberan dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada kurangnya oksigen yang dapat berdampak buruk bagi semua ekosistem. Industry membuang berbagai macam polutan kedalam air dan menimbulkan efek kurangnya oksigen dalam perairan tersebut. Sumber pencemaran dari air :hujan asam, industri rumahan, pabrik,
2.      Polusi Udara
Rusaknya komponen dan susunan udara dapat mengganngu aktivitas manusia. Sumber pencemaran udara adalah: transportrasi, pembakaran bahan bakar, proses industri pabrik.
Dampaknya pencemaran udara adalah: menipisnya ozon,pemanasan global, penyakit pernapasan.
3.      Pencemaran Tanah
Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

4.      Efek Rumah Kaca
Pengaruh rumah kaca terbentuk dari interaksi antara atmosfer yang jumlahnya meningkat dengan radiasi solar. Meskipun sinar matahari terdiri atas bermacam-macam panjang gelombang, kebanyakan radiasi yang mencapai permukaan bumi terletak pada kisaran sinar tampak. Hal ini disebabkan ozon yang terdapat secara normal di atmosfer bagian atas, menyaring sebagian besar sinar ultraviolet. Uap air atmosfer dan gas metana dari pembusukan – mengabsorpsikan sebagian besar inframerah yang dapat dirasakan pada kulit kita sebagai panas. Kira-kira sepertiga dari sinar yang mencapai permukaan bumi akan direfleksikan kembali ke atmosfer.
Dampaknya terhadap lingkungan adalah: Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara Kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.

5.      Penggungdulan Hutan
Indonesia merupakan paru-paru dunia, di Indonesia terdapat beberapa hutan yang menghasilkan oksigen dalam jumlah besar. Meskipun julukan itu desematkan ke Indonesia namun tidak membuat masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian hutan.



6.      Perubahan Iklim
Beberapa daerah tertentu di Indonesia sangat rentan terhadap beragam bahaya perubahan iklim. Meskipun temperatur udara di Indonesia kemungkinanakan mengalami sedikit kenaikan, perubahan iklim akan mengakibatlkan curah hujan yang lebih besar dan kenaikan permukaan laut.

C.    Isu Lingkungan Lokal
Kalimantan yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama. Kalimantan Barat sendiri tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut. Berikut beberapa isu lingkungan lokal :
1.       Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan disebabkan oleh keserakahan manusia yang hanya ingin mengambil keuntungan dengan membuka lahan baru, tanpa memikirkan dampak yang terjadi.
Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi :
1)   Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan
2)   Terganggunya aktivitas sehari-hari
3)   Peningkatan jumlah Hama
4)   Terganggunya kesehatan
5)   Produktivitas menurun

2.      Sampah
            Sampah  sangat meresahkan warga dikarenakan tempat pembuangan nya yang belum juga tertata rapi dengan bau yang sangat menggangu serta masih kurang nya kesadaran masyrakat akan sampah, membuat masyrakat membuang sampah tidak pada tempatnya, contoh : sungai, parit, tepi jalan
Dampak negatif sampah :
  • Dampak terhadap Kesehatan. 
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
  • Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.


3.       Penggunaan Pestisida Berlebihan
Pestisida secara harfiah berarti pembunuh hama, berasal dari kata pest dan sida. Pest meliputi hama penyakit secara  luas, sedangkan sida berasal dari kata “caedo” yang berarti membunuh. Pada umumnya pestisida, terutama pestisida sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap manusia dan jasad bukan  target  termasuk tanaman, ternak dan organisma berguna lainnya..
4.      Penebangan Liar Hutan
Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang luas seperti pasca eksploitasi HPH,  penebangan hutan, dengan kerapatan dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar. Akibatnya dedaunan busuk dengan humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang sehingga dengan pemantik kecil saja kawasan ini segera terbakar. Keadaan hutan yang sudah longgar, pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi berdampak pada perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima debit air yang melebihi kapasitas normal. Sungai yang dahulunya tidak bisa meluap dan begitu bersahabat sekarang sebaliknya
5.       Pengerukan Tanah Berlebihan
Mengeruk tanah di perbukitan dan tidak menanam pohon sebagai penyangga tanah tersebut tentu merupakan bencana yang bisa membahayakan masyarakat yang bermukim di bawah bukit, hal tersebut dapat menysebabkan bencana alam seperti banjir, longsor. Bencana itu disebabkan oleh keserakahan dan kepongahan manusia yang senantiasa mengeksploitasi hutan demi mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Penyebab dan dampak lingkungan lokal :
  1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
  2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
  3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi
  1. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.
  2. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.
            Cara menanggulangi semua isu lingkungan ini yaitu dengan cara menyadarkan umat manusia tentang pentingnya keadaan alam dan akibat dari pengesploitasian yang berlebihan. Peran pemerintah juga tidak dapat dihindakan, pemerintah harus mampu menyadarakan rakyat tentang dampak-dampak lingkungan dan ikut mengawasi masyarakat.



BAB III
PENUTUP

A.         Kesimpulan
            Isu lingkungan global,lokal, dan nasional adalah faktor perusakan lingkungan sekitar. Sebagai manusia kita harus menjaga lingkungan agar tetap terjaga.
·         Semua kerusakan yang terjadi disebabkan oleh manusia
·         Pemerintah berperan dalam mengawasi dampak lingkungan
·         Sumber daya alam merupakan milik bersama dan ada beberapa faktor seperti negara-negara dan perusahaan-perusahaan multinasional yang berupaya mengontrol, memanfaatkan, dan menglola sumber daya alam tersebut.
·          Kuantitas dan pemanfaatan sumber daya itu terbatas.
·         Sumber daya yang dimiliki bersama ini bila dieksploitasi semena-mena akan menimbulkan ancaman yang harus dihadapi bersama juga

B.     Saran
·         Eksploitasi hutan harus di hentikan
·         Penanaman pohon atau penghijauan harus ditingkatkan
·         Pemerintah harus mengawasi alam
·         Manusia harus sadar tentang arti pentingnya alam bagi kehidupan



DAFTAR PUSTAKA



wikipedia.ac/pencemaranlingkungan

Comments

Popular posts from this blog

Penetapan Kadar Air Tanah Kapasitas Lapang (Metode Alhricks)

Penetapan Kadar Air Tanah Kering Udara

Penetapan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Kebutuhan Alumunium Yand Dapat Dipertukarkan (Aldd)